Cari Blog Ini

Jumat, 20 Juni 2014

Misteri Zombie, Benarkah Sungguhan Ada?

Salah satu adegan di serial The Walking Dead, film tentang zombie yang sedang populer. 

SainsMe - Kita seringkali menemukan karakter zombie pada berbagai film atau game. Sama seperti hantu atau vampir, zombie sering dianggap sebagai karakter khayalan dan tidak ada di dunia nyata. Namun, ternyata ada juga orang yang berpikir untuk membuat zombie sungguhan! Steven C. Schlozman, asisten profesor psikiatri di Harvard University yang juga menulis buku Zombie Autopsies, menemukan gagasan bagaimana cara membuat zombie. Menurutnya, zombie adalah manusia tanpa jiwa. Artinya, manusia ini masih mampu berjalan dan bergerak secara terbatas namun tidak dapat berpikir secara logis seperti layaknya manusia normal. So, cara sederhana membuat zombie adalah dengan mematikan bagian tertentu dari otak, yaitu bagian lobus frontalnya. Lobus frontal merupakan bagian otak yang bertanggungjawab pada moralitas, perencanaan, dan menghambat tindakan impulsif. Sementara bagian otak yang bertanggungjawab pada koordinasi tubuh, yaitu otak kecil, dibiarkan tetap berfungsi normal.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara merusak otak frontal tanpa merusak otak kecil? Prion adalah jawabannya. Prion merupakan partikel protein yang dapat menularkan penyakit, salah satu yang paling terkenal adalah penyakit sapi gila. Namun, rupanya teori brilian ini dibantah oleh Jay Fishman, direktur transplantasi penyakit menular di Massachusetts General Hospital, Boston. Menurutnya mustahil dapat menghentikan perusakan otak oleh prion sesuai yang dikehendaki karena prion ini tidak terkendali.
Oke, kita tinggalkan teori pembuatan zombie ini. Kita beralih ke Haiti, dimana ditemukan beberapa kasus munculnya zombie. Pada tahun 1937, peneliti Zora Neale Hourston menyelidiki kematian Felicia Felix-Mentor yang meninggal tahun 1907 namun dipercaya hidup kembali menjadi zombie. Para penduduk sekitar percaya bahwa zombie adalah manusia yang telah diberi ramuan obat-obatan.
Beberapa puluh tahun kemudian,  seorang ahli botani Wade Dawis menulis buku The Serpent and the Rainbow (1985) dan Passage of Darkness: The Ethnobiology of the Haitian Zombi (1988). Berdasar hasil penelitian Wade Davis sewaktu berada di Haiti tahun 1982, ada dua jenis ramuan bubuk obat yang dapat mengubah orang hidup menjadi zombie.
Bubuk obat pertama disebut coup de poudre (obat penyerang dalam bahasa Prancis) yang membuat manusia dalam keadaan seperti mati akibat dosis tetrodotoksin. Tahukah kamu tokoh Nyonya Puff dalam kartun Spongebob? Ternyata ikan puffer atau ikan buntal seperti Nyonya Puff mengandung racun tetrodotoksin yang mematikan ini. Manusia yang diberi tetrodoksin dalam dosis nyaris mematikan, bisa berada dalam keadaan hampir mati untuk beberapa hari, tapi terus dalam keadaan sadar. Ketika orang ini dikubur karena dianggap sudah mati, dia akan mengalami kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kerusakan otak. Ketika efek racunnya menghilang, dia masih mampu bangkit dari kubur karena umumnya kuburan orang Haiti cukup dangkal. Kemudian dia berjalan terseok-seok karena sebagian otaknya telah rusak dan disebut zombie oleh orang-orang yang melihatnya. Ramuan bubuk obat kedua dari tanaman genus Datura bersifat halusinogen dan membuat orang menjadi tidak memiliki kemauan sendiri. Hm, ternyata zombie memang ada dan ternyata zombie tak lebih dari orang keracunan.

source: http://sains.me/1831/misteri-zombie-benarkah-sungguhan-ada.html/


Memburu Mahluk Halus dengan Rumus Fisika


Ilustrasi HantuSains.Me - Apakah kalian termasuk orang yang takut sama hantu atau mahluk gaib? Pernahkan ketika berjalan di tempat sepi dan gelap tiba-tiba merasa ada bayangan yang melintas? Fenomena penampakan mahluk halus memang selalu menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Namun apakah hantu dan mahluk halus memang sebatas tahyul, atau memang bisa dijelaskan secara ilmiah? Mari kita bahas.
Terlepas dari aspek agama dan kitab suci, ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai fenomena mahluk halus. Teori pertama berkaitan dengan hukum kekekalan energi. Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas.
Nah ketika manusia mati, energi yang ada dalam tubuhnya tentu saja harus berubah ke bentuk yang lain. Teori yang paling masuk akal adalah energi tersebut kembali ke alam semesta, nah energi elektromagnetis dari manusia mati inilah yang pada konsentrasi tertentu bisa terlihat dalam bentuk-bentuk tertentu. Dan tentu saja kadang masih mengandung materi atau sifat-sifat dari asalnya. Sehingga sering kita mendengar orang-orang seolah melihat sosok orang yang telah meninggal.
Salah satu hukum Coulomb tentang hubungan materi
Salah satu hukum Coulomb tentang hubungan materiTeori lain berkenaan dengan hukum Coulomb. Mahluk halus menyimpan energi elektromagnetis negatif (-), sedangkan seperti yang kita tahu, bahwa planet bumi juga mengandung muatan (-). Dan berdasar hukum Coulomb, kita tahu bahwa muatan yang senama bersifat tolak menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. Nah karena itulah mahluk halus bersifat saling menolak dengan bumi dan muncullah teori bahwa mahluk halus tidak menapak bumi dikarenakan gaya tersebut.
Ada juga teori yang diajukan oleh pakar elektronika dan komputer dari Universitas Coventry, Vic Tandy. Tandy mengatakan penglihatan terhadap obyek mahluk halus dipengaruhi oleh gelombang suara infrasonic, atau suara dengan gelombang sangat lemah dan tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia. Namun jika terjadi dalam intensitas yang cukup besar, manusia yang peka akan bisa merasakannya.
NASA pernah memperhitungkan bahwa mata manusia bereaksi terhadap gelombang nada rendah. Pada panjang gelombang 18 Hertz bola mata manusia mulai bergetar dan sering memunculkan obyek asing yang sering diterjemahkan sebagai mahluk halus.
Well, terlepas dari segala teori di atas, semua kembali ke masing-masing individu. Kalian tentu bebas memilih teori mana yang paling masu akal, atau justru tidak percaya sama sekali.


source : http://sains.me/119/memburu-mahluk-halus-dengan-rumus-fisika.html/

Signal Internet G, E, 3G, H, Mana yang Lebih Kencang?

SainsMe - Ketika menyalakan paket data internet di ponsel GSM, salah satu dari simbol G, E, 3G, atau H akan muncul di atas signal bar, beserta panah naik turun. Keempat simbol tersebut merupakan penanda status dan kecepatan internet di ponsel. Sebenarnya, apa sih maksud dari tiap simbol itu? Lalu di antara G, E, 3G, dan H, mana yang lebih bagus dan kencang digunakan berselancar di ponsel? Yuk kita bahas satu-satu.
Simbol pertama adalah G yang merupakan kode untuk GPRS (General Packet Radio Service). Diantara teknologi data seluler lain, GPRS merupakan teknologi yang memiliki kecepatan paling rendah, hanya sekitar 60-80 kbps (kilobit per second) saja. Di atas GPRS, ada teknologi EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution). Ya, inilah yang disimbolkan dengan huruf E. Ini adalah teknologi pengembangan dari GPRS dengan kecepatan yang tentu saja lebih tinggi, yaitu sekitar tiga kali lipat dari GPRS.
Simbol selanjutnya adalah 3G. Hmm, apakah maksudnya adalah 3 GPRS? Bukan, 3G ini merupakan singkatan dari 3rd (third) generation alias generasi ketiga. Ya, dalam teknologi seluler, GPRS disebut sebagai generasi kedua (2G), sedangkan EDGE disebut sebagai 2.5G. Nah, dalam generasi ketiga ini, teknologi yang digunakan benar-benar baru, sehingga kecepatannya bisa jauh lebih kencang, bisa mencapai 2 Mbps (megabit per second)! Wow, jauh sekali ya.
Sementara itu, simbol terakhir yaitu H, menandakan kecepatan yang paling tinggi. H yang merupakan kode dari HSPA (High Speed Packet Access) ini memiliki kecepatan unduh yang lebih tinggi, bisa mencapai 14 Mbps bahkan lebih, tergantung penyedia jasa layanan yang digunakan. Peningkatan selanjutnya adalah HSPA+ yang sering dilambangkan dengan H+. Jika ponselmu sudah mendukung HSPA+, kamu bisa mengunduh dengan kecepatan sampai ratusan Mbps! Tentu saja, kecepatan maksimalnya tergantung operator seluler yang digunakan.
Jadi, secara umum, urutan simbol paket data seluler dari yang paling lambat hingga paling kencang adalah G, E, 3G, H, kemudian H+.


source : http://sains.me/2430/signal-internet-g-e-3g-h-mana-yang-lebih-kencang.html/